Workshop Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) Dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian factor risiko PTM
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berorientasi kepada upaya promotif dan preventif dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan melibatkan masyarakat, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta penilaian. Masyarakat dilibatkan sebagai agen perubahan sekaligus sumber daya yang menggerakkan Posbindu sebagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), yang diselenggarakan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 59 tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM), 100% penduduk usia produktif (15-59 tahun) harus mendapatkan pelayanan skrining faktor risiko PTM minimal satu kali setiap tahunnya. Siswa SMA merupakan salah satu sasaran usia 15-18 tahun yang menjadi target dalam deteksi dini faktor risiko PTM untuk mencegah terjadinya Penyakit Tidak Menular sejak dini.
Dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian factor risiko PTM, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan menyelenggarakan Workshop Posbindu Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Kamis (22/09/2022) di Aula Kantor Dinas Kesehatan yang diikuti oleh perwakilan dari 9 Sekolah Menenga Atas (SMA dan SMK) terpilih di Kabupaten Bintan. Peserta terdiri dari 1 orang Guru penanggung jawa UKS dan 2 orang siswa perwakilan masing-masing sekolah serta Penanggung Jawab PTM Puskesmas sebagai pendamping. Workshop ini bertujuan untuk untuk memberikan pembekalan dan pelatihan tentang skrining faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di Posbindu Sekolah.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Retno Riswati, S.Si, Apt., dalam sambutannya menyampaikan bahwa “Diharapkan 9 sekolah yang hadir pada Workshop ini dapat menjadi Agent of Change atau agen perubahan di sekolah masing-masing dalam pencegahan Penyakit Tidak Menular. Kami berharap siswa yang telah dilatih Pemeriksaan Faktor Risiko PTM ini dapat memberikan edukasi kepada teman-temannya untuk menerapkan pola hidup sehat, gizi seimbang dengan mengkonsumsi banyak sayur dan buah, rajin beraktifitas fisik apalagi di era teknologi yang sangat pesat dan kecanduan gadget yang membuat masyarakat cenderung malas bergerak, terutama kalangan pelajar. Setelah Workshop ini tentunya harapan kami, para siswa perwakilan sekolah dapat mendukung terlaksananya pemeriksaan faktor risiko PTM di sekolah sesuai dengan porsi dan kemampuannya seperti melakukan wawancara factor risiko keluarga dan diri sendiri, melakukan penimbangan berat badan dan memberikan edukasi yang tentunya untuk pemeriksaan seperti gula darah, kolesterol akan dilakukan atau didampingi oleh Petugas Puskesmas ”.